Matakuliah Network Operating System merupakan matakuliah yang membahas seputar sistem operasi yang digunakan dalam dunia jaringan komputer. Dalam matakuliah ini membahas seputar konsep dasar dari sistem operasi, evolusi sistem operasi, fungsionalitas sistem operasi, konsep dasar Network Operating System, infrastuktur pendukung Network Operating System, karakteristik dari Network Operating System, jenis-jenis Network Operating System, serta penggunaan Network Operating System dalam jaringan komputer.
Pendahuluan
Menurut NIST (National Institute of Standard and Technology), didalam draftnya yang berjudul The NIST Defnition of Cloud Computing, Peer Meel and Timothy Grance mendefnisikan Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama – sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana – mana, dapat dikonfgurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan. Hal ini berarti layanan pada Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan Cloud Computing.
Hampir semua semua sosial media mengguna teknologi cloud computing seperti Google, Facebook, Yahoo dan lain lain, serta saat ini perusahan-perusahaan telah memasuki dunia cloud computing. Dikarenakan dengannya banyak pemakai layanan yang diberikan pihak media sosial ataupun perusahaan nantinya bisa melayani pengguna dengan cepat oleh sistem.
Model dan Jenis Cloud Computing
Berdasarkan definisi NIST, cloud computing memiliki 4 model development dan 3 jenis layanan. Berikut 4 model development antara lain.
a. Model Legacy
Model Legacy (komunity) adalah jenis awan hosting di mana setup yang saling dibagi antara banyak organisasi milik masyarakat tertentu, yaitu bank dan perusahaan perdagangan. Ini adalah setup multi-tenant yang dibagi di antara beberapa organisasi yang tergabung kelompok tertentu yang memiliki kekhawatiran komputasi yang sama. Anggota masyarakat umumnya berbagi privasi, kinerja dan keamanan kepedulian yang sama. Tujuan utama dari komunitas ini adalah untuk mencapai tujuan bisnis terkait mereka. Awan masyarakat dapat dikelola secara internal atau dapat dikelola oleh penyedia pihak ketiga. Hal ini dapat host eksternal atau internal. Biaya dibagi oleh organisasi tertentu dalam masyarakat, oleh karena itu, awan masyarakat memiliki kapasitas penghematan biaya. Awan masyarakat sesuai untuk organisasi dan bisnis yang bekerja pada usaha patungan, tender atau penelitian yang membutuhkan kemampuan komputasi awan terpusat untuk mengelola, membangun dan melaksanakan proyek-proyek serupa.
b. Model Private
Model private merupakan platform untuk komputasi awan diterapkan pada lingkungan yang aman berbasis cloud yang dijaga oleh firewall yang berada di bawah pemerintahan departemen IT yang dimiliki oleh perusahaan tertentu. Awan swasta karena izin hanya pengguna yang berwenang, memberikan kontrol organisasi yang lebih besar dan langsung atas data mereka. Apa sebenarnya merupakan awan swasta? Sulit untuk menentukan karena ketika itu diklasifikasikan menurut layanan ada variasi yang signifikan. Apakah komputer fisik host internal atau eksternal mereka menyediakan sumber daya dari kolam yang berbeda dengan layanan cloud pribadi. Bisnis yang memiliki kebutuhan dinamis atau tak terduga, tugas yang misi kritis, alarm keamanan, tuntutan manajemen dan persyaratan uptime lebih cocok untuk mengadopsi cloud pribadi. Hambatan berkaitan dengan keamanan dapat dihindari dalam awan swasta, tetapi dalam kasus bencana alam dan pencurian data internal awan swasta mungkin rentan terhadap kerentanan.
c. Model Hybrid
Model hybrid merupakan jenis komputasi awan, yang terintegrasi. Hal ini dapat menjadi pengaturan dua atau lebih server cloud, yaitu swasta, awan publik atau masyarakat yang terikat bersama-sama tapi tetap entitas individu.Manfaat dari model penyebaran beberapa tersedia dalam hosting hybrid cloud. Awan hibrida bisa menyeberang isolasi dan mengatasi batas-batas oleh provider; karenanya, tidak bisa hanya dikategorikan ke publik, awan swasta atau masyarakat. Hal ini memungkinkan pengguna untuk meningkatkan kapasitas atau kemampuan oleh agregasi, asimilasi atau penyesuaian dengan paket cloud / layanan lain. Dalam awan hybrid, sumber daya dikelola dan disediakan baik di rumah atau oleh penyedia eksternal. Ini merupakan adaptasi antara dua platform di mana pertukaran beban kerja antara awan swasta dan awan publik sesuai kebutuhan dan permintaan.
Sumber daya yang tidak penting seperti pengembangan dan uji beban kerja dapat disimpan dalam awan publik milik penyedia pihak ketiga. Sedangkan beban kerja yang kritis atau sensitif harus ditempatkan secara internal.Pertimbangkan sebuah situs web e-commerce, yang di-host di awan pribadi yang memberikan keamanan dan skalabilitas, karena keamanan bukan merupakan perhatian utama untuk situs brosur itu di-host di awan publik yang lebih ekonomis dibandingkan dengan private cloud. Bisnis yang memiliki lebih fokus pada keamanan dan permintaan untuk kehadiran mereka yang unik dapat menerapkan cloud hibrida sebagai strategi bisnis yang efektif.Ketika menghadapi lonjakan permintaan sumber daya tambahan yang diperlukan oleh aplikasi tertentu dapat diakses dari awan publik. Hal ini disebut sebagai awan meledak dan tersedia dengan awan hybrid.
Organisasi dapat menggunakan model cloud hibrida untuk pengolahan data besar. Pada awan swasta, dapat mempertahankan penjualan, bisnis dan berbagai data dan dapat melakukan query analisis atas awan publik sebagai awan publik yang efektif untuk memenuhi lonjakan permintaan. Hybrid awan hosting diaktifkan dengan fitur seperti skalabilitas, fleksibilitas dan keamanan. Jika salah satu siap untuk mengabaikan beberapa tantangan seperti program aplikasi antarmuka ketidakcocokan, masalah konektivitas jaringan dan belanja modal, maka awan hybrid akan menjadi pilihan yang tepat.
d. Model Public
Model public merupakan jenis awan hosting di mana layanan cloud yang disampaikan melalui jaringan yang terbuka untuk penggunaan umum. Model ini benar representasi dari awan hosting; dalam hal ini penyedia layanan menyediakan jasa dan infrastruktur untuk berbagai klien. Pelanggan tidak memiliki distinguishability apapun dan kontrol atas lokasi infrastruktur. Dari sudut pandang teknis, mungkin ada sedikit atau tidak ada perbedaan antara desain struktur awan swasta dan publik ‘kecuali dalam tingkat keamanan yang ditawarkan untuk berbagai layanan yang diberikan kepada pelanggan awan publik oleh awan penyedia hosting.Awan publik lebih cocok untuk kebutuhan bisnis yang membutuhkan pengelolaan beban; host aplikasi yang SaaS berbasis dan mengelola aplikasi yang banyak pengguna mengkonsumsi. Karena overhead modal menurun dan biaya operasional model ini adalah ekonomis. Dealer dapat memberikan layanan gratis atau dalam bentuk kebijakan lisensi seperti membayar per pengguna. Biaya dibagi oleh semua pengguna, sehingga awan publik keuntungan yang lebih banyak pelanggan dengan mencapai skala ekonomi. Fasilitas awan publik dapat dicairkan bebas merupakan misalnya dari awan publik adalah Google.
Berikut jenis cloud computing antara lain.
a. Software as a Service (SaaS)
Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui web. Umumnya user melakukan sewa aplikasi sehingga dapat mengakses fitur-fitur yang ada, user juga dapat membayar biaya tambahan untuk mengakses kapasitas/fitur yang lebih banyak. Dengan naiknya teknologi web seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience yang mendekati desktop application.
Software as service merupakan evolusi lanjutan dari konsep ASP (Application Service Provider ). Software as service adalah istilah terhadap software atau aplikasi tertentu berbasis internet yang ditawarkan oleh provider kepada pengguna. Dalam hal ini, provider sebagai pemegang license atas software tersebut hanya memberikan service atau layanan kepada pengguna untuk menggunakannya sesuai kebutuhan pengguna dengan demikian menghilangkan kerumitan dalam hal pemeliharaan software, operasional dan support. License, maintenance, support, tingkat kenyamanan dan keamanan atas software tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari provider.
b. Platform as a Service (PaaS)
Platform as a service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungannya (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab penyedia layanan.
Disini, konsumen diberikan sebuah platform untuk pengembangan sampai implementasi sistem. Konsumen harus untuk membuat dan mengimplementasikan sistemnya sendiri. Umumnya tools untuk development disediakan dalam bentuk web application. Keuntungan dari PaaS : bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan tanpa harus memikirkan “rumah” untuk aplikasi, dikarenakan hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab cloud provider.
c. Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah layanan dari cloud computing dimana kita bisa menyewa infrastruktur IT (unit komputasi, storage, memory, network dll). Dapat didefinisikan beberapa besar unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwidth dan konfigurasi lainnya yang akan disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS adalah seperti menyewa komputer kosong, kita sendiri yang mengkonfigurasi komputer ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan kita dan bisa kita instal sistem operasi dan aplikasi apapun.
Model ini hanya memberikan user aspek dasar dari computing seperti jaringan, storage, prosessor untuk computing. Infrastruktur komputasi cloud sangat bergantung padavirtualisasi. Untuk virtualisasi akan dijelaskan nanti pada bagian bawah.Keuntungan dari Iaas adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik dan konfigurasi komputer virtual tersebut dapat diubah dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dll dengan segera.
Mengapa Menggunakan Cloud Computing
Cloud computing memiliki manfaat antara lain.
a. Keamanan
b. Kehandalan
c. Hemat
d. Mudah digunakan dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
e. Dukungan yang berlimpah (Komunitas open source, enterprise, dan vendor)
Resiko Menggunakan Cloud Computing
Dalam segala hal yang berhubungan dengan teknologi baru, selain menawarkan keunggulan-keunggulan dan segala kemudahannya, tentunya ada resiko yang harus siap ditanggung. Begitu pula dengan cloud computing. Di samping segala keunggulan dan kemudahannya, teknologi cloud computing tetap memiliki resiko. Beberapa resiko yang mungkin terjadi antara lain:
a. Service Level
Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan pengguna untuk memahami service level yang pengguna dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
b. Privacy
Karena pengguna lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tanpa sepengetahuan pengguna atau approve dari pengguna.
c. Compliance
Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data di dalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda pengguna diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
d. Data Ownership
Apakah data pengguna masih menjadi milik pengguna begitu data tersebut tersimpan di dalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun pengguna perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement-nya yang mempertanyakan hal ini.
e. Data Mobility
Apakah pengguna dapat melakukan share data diantara cloud service