NAMA : RASENDRIYA REVO DANISWARA
NIM : 1605551099
MATA KULIAH : APLIKASI SOSIAL MEDIA
DOSEN : I PUTU AGUS EKA PRATAMA , ST MT
TEKNOLOGI INFORMASI/TEKNIK/UNIVERSITAS UDAYANA
Di era modern ini perkembangan Teknologi sangat pesat, terutama di bidang Teknologi Informasi. Sekarang mudah bagi siapa saja untuk saling terhubung satu sama lain, jarak bukan lagi menjadi suatu penghalang. Dengan berkembangnya Teknologi Informasi, kita mudah menghubungi saudara-saudara kita yang jauh, terpisah pulau, bahkan di luar negeri.
Di mulai dari telepon, yang ditemukan oleh Alexander Graham Bell, yang dulu masih sangat terbatas karena masih menggunakan fungsi kabel, namun pada masa itu, penemuan telepon itu merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. karena orang-orang jadi lebih mudah terhubung dari sebelumnya yang lebih mengutamakan fungsi surat-menyurat. seiring berkembangnya jaman telepon pun mulai berkembang dengan berbagai macam bentuk penyederhanaan, yang berfungsi dengan sinyal.
Di Indonesia sendiri pun perkembangan telepon sudah bisa dirasakan sejak tahun 1990-an, dimulai dari muncul-nya pagers, telepon rumah, lalu mulai muncul telepon genggam dengan di dukung berbagai macam perusahaan providers, dan sampai saat ini pun sudah banyak perusahaan raksasa di Indonesia yang bergerak di bidang Teknologi Informasi ini, baik sebagai penyedia perangkat keras (telepon), maupun providers sebagai penyedia layanan.
Itu tadi baru mengenai perkembangan telepon, yang sangat membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat, terutama di Indonesia. Tapi ternyata ada 'gebrakan' yang lebih luar biasa lagi, yang makin memudahkan kita untuk berkomunikasi satu sama lain. yaitu dengan muncul-nya berbagai macam media sosial, dimulai dari surat-menyurat elektronik (e-mail/ electronic mailing) yang memudahkan kita untuk saling mengirim kabar, lalu sehubung perkembangan jaman mulai muncul friendster, yang selain membantu dalam surat menyurat juga membantu kita untuk berbagi pengalaman satu sama lain, fitur hiburan, membuat forum dan lain sebagainya. Lalu pada tahun 2004 pun muncul facebook yang menjadi booming pada masanya hingga saat ini, yang jauh lebih memudahkan kita dalam 'bersosial di dunia maya' lebih dari sebelumnya. Dan mulai disusul media sosial lain yang berbeda bentuknya sehingga memiliki ciri khas masing-masing, namun mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mempermudah komunikasi antara satu sama lain. yaitu seperti twitter, line, blog, instagram, dan lain sebagainya.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini tentu berdampak pada perilaku masyarakatnya, tentu berbeda bagaimana kegiatan orang yang dulu belum punya telepon dengan yang sudah punya telepon. Dalam hal ini pun secara karakteristik kita bisa mendefinisikan masyarakat/ manusia sebagai 2 hal, yaitu manusia sebagai mahluk sosial dan manusia sebagai mahluk individu.
Apasih manusia sebagai mahluk sosial dan manusia sebagai mahluk individu? dan apa sih hubungannya dengan perkembangan Teknologi Informasi ?. maka untuk membahas itu semua, saya menulis artikel ini semoga akan bermanfaat bagi para pembaca agar kita dapat menyikapi dengan benar perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat ini.
Pertama saya akan membahas terlebih dahulu mengenai manusia sebagai mahluk sosial dan manusia sebagai mahluk individu. agar kita dapat membedakan 2 hal ini secara definitif, dan tentunya pengaruh perkembangan sosial media akan berbeda antara 'manusia sebagai mahluk sosial' atau 'manusia sebagai mahluk individu'.
A. Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Individu
Dalam kegiatannya sehari-hari setiap manusia memiliki karakter-karakter yang berbeda satu sama lain, dan karakter setiap manusia itu biasanya di pengaruhi oleh faktor-faktor, baik dari faktor lingkungan maupun faktor lahiriyah. Oleh karena itu lah biasanya setiap manusia bisa memiliki karakter yang berbeda ketika dia sedang bersama keluarganya, atau mungkin sedang bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Ada juga manusia yang terkadang tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sosial yang sangat berbeda dari lingkungan awalnya, sebaliknya ada juga manusia-manusia yang amat mudah terpengaruh dengan lingkungan baru.
Secara umum manusia memiliki dua sifat yang menjadi indikator mereka memainkan perannya dalam masyarakat, Yaitu manusia sebagai mahluk individu, dan manusia sebagai mahluk sosial. Hal-hal ini lah yang mempengaruhi bagaimana mereka berperan dalam kegiatan sosial sehari-hari
1. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Manusia sebagai mahluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Jadi manusia sebagai mahluk individu adalah apa-apa saja yang terdapat dalam dirinya sendiri, yaitu faktor-faktor yang secara umum adalah faktor genotipe, yaitu faktor keturunan yang sudah dibawanya sejak lahir. pada umumnya manusia sebagai mahluk individu juga bisa kita sebut sebagai kepribadian manusia itu sendiri yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan.
2.MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
Manusia sebagai mahluk sosial, karena ada dorangan untuk berhubungan dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Kebutuhan untuk berteman dengan orang didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya. Manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Seorang pengamat, bernama Cooley memberi nama looking glass-self untuk melihat bahwa seseorang dipengaruhi oleh orang lain.
Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena beberapa alasan, yaitu:
1. Manusia tunduk pada norma sosial.
2. Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditengah-tengah manusia.
B. Pengaruh Socmed & Socnet Terhadap Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Sosial
Salah satu fenomena dari keberadaan Teknologi Informasi yang terus berkembang dari waktu ke waktu menjadikan munculnya salah satu dampak di dalam proses sosialisasi dan komunikasi antar pengguna komputer di seluruh dunia. Komunikasi tersebut diwadahi oleh sebuah media sosial (Social Media/ socmed) dan membentuk jejaring sosial (Social Networking/ Socnet).
Sebelum membahas pengaruh sosial media dan jejaring sosial terhadapa pola kehidupan masyarakat dalam bersosialaisasi, Saya akan membahas terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud dengan media sosial (Socmed) dan jejaring sosial (Socnet).
a. Media Sosial / Social Media (Socmed)
Media sosial merupakan salah satu sarana komunikasi secara online di abad ini, memangaatkan teknologi internet, aplikasi ini berbasis web dan perangkat mobile. Ini artinya media sosial telah mengubah paradigama media sosial saat ini dengan media sosial di saat internet belum banyak digunakan.
Pada masa sebelum internet diciptakan media sosial dijalankan secara statis menggunakan media televisi, radio, surat kabar, majalah, tabloid, dan lain sebagianya. Disebut bersifat statis karena penyedia media sosial sekaligus menjadi penyedia beragam konten dan informasi di dalamnya. saat ini media sosial bersifat dinamis, karena pengguna mampu untuk turut serta menabahkan konten seara aktif dan ikut berpartisipasi.
b. Jejaring Sosial / Social Networking (Socnet)
Apa yang membedakan antara media sosial dan jejaring sosial?. Jejaring Sosial atau Social Networking memiliki kata "Jejaring / Networking" yang artinya mampu menghubungkan antara pengguna yang satu dengan pengguna yang lain. Maksudnya dalam media sosial cara komunikasinya adalah komunikasi satu arah, Misalnya ketika kita memposting artikel, foto, atau bahkan video, lalu kemudian orang-orang yang melihatnya tidak dapat untuk menanggapi atau ikut berbagi mengenai dirinya kepada si penulis postingan ini, jadi hanya sebagai penyerap informasi saja. contohnya adalah blog.
Beda hal-nya dengan Jejaring sosial yang memiliki komunikasi dua arah, maksudnya antara pengguna yang satu dengan pengguna lainnya dapat saling ber-interaksi satu sama lain, oleh karena itu disebut dengan istilah "jejaring" karena setiap penggunannya saling terhubung sehingga apa bila di buat suatu penggambaran jalur komunikasi maka akan terlihat seperti jaringan. Contohnya adalah facebook, line, twitter, dan lain sebagainya.
c. Pengaruh Media Sosial dan Jejaring Sosial terhdap perilaku bermasyarakat.
Karena perkembangan media sosial dan jejaring sosial yang begitu pesat, terutama di Indonesiakebutuhan masyarakan makin mudah di penuhi, baik kebutuhan untuk bersosialisasi, mencari informasi, sampai kebutuhan hiburan pun bisa dengan media komunikasi ini. kehidupan di dunia nyata jadi dapat "di transformasikan" ke dalam dunia maya. Dari segi efektifitas tentu sangat membantu. namun di sisi lain ada dampak negatif yang berkaitan dengan kemampuan bersosial seseorang terhadap lingkungannya.
Bahkan pada tahun 2013 Kementrian Pendidikan Jepang memperkirakan sekitar 518.000 anak berusia 12-18 tahun di jepang mengalami kecanduan internet, sehingga mereka harus di rehabilitasi. Sehingga diadakan suatu camp yang diikuti para peuda berkisar umur 12-23 tahun, dimana camp itu sama sekali tidak ada internet.
Lantas bagaimana dengan di Indonesia? seorang mahasiswa Program Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP, Silvia Fardila Soliha melakukan survey terhadap 100 orang di Kota semarang, mengenai tingkat ketergantungan pengguna internet dengan tingkat kecemasan sosial. Dan dapat diambil kesimpulan ternyata making tinggi tingkat ketergantungan pengguanaan internet maka akan bernilai positif (Beberbanding lurus) dengan tingkat kecemasan sosial seseorang.
Artinya, seseorang yang terlalu sering menghabiskan waktu dengan internet terutama dengan menggunakan media sosial seperti bbm, line, facebook (Karena para pengguna sekarang lebih banyak menggunakan smartphone) maka akan makin sulit bersosialisasi dengan lingkungannya, umumnya mereka merasa cemas dalam bersosialisasi, karena khawatir akan penilaian seseorang terhadap kepribadiannya. Hal itu pun didukung karena mereka merasa lebih percaya diri untuk bersosialisasi di jejaring sosial, karena mereka dapat mengubah kepribadiannya (cara berbicarannya) antara orang yang satu dengan yang lainnya tanpa harus khawatir dengan penilaian orang lain, karena mereka tidak bertatap muka secara langsung.
Sebalikanya, justru orang yang terbiasa untuk berinteraksi sosial secara langsung, misal dengan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, ternyata menurut survey mereka memang jarang menggunakan jejaring sosial, atau menggunakannya jika memang di perlukan saja. Karena meski mereka memeliki kecemasan saat akan bersosialisasi, tetapi mereka mampu untuk mengatasi masalah itu, hal ini lah bagaimana seharusnya manusia sebagai individu dapat bersikap dengan baik. Jangan sampai perkembangan media sosial dan jejaring sosial mempengaruhi kita sebagai manusia sebagai mahluk individu, dan menjadikan kita pasif sebagai manusia mahluk sosial.
Kesimpulannya, media sosial dan jejaring sosial tentu akan sangat membantu pekerjaan sehari-hari kita, tapi jangan sampai hal itu menghilangkan sifat-sifat kita sebagai manusia, yaitu manusia sebagai mahluk individu dan sosial. Oleh karena itu kita harus dapat menyikapi perkembangan Teknologi Informasi ini dengan bijak, jangan sampai kita tertinggal, jangan pula kita 'tertarik' oleh arusnya, tapi kita harus berada di depannya. karena pada hakekatnya Teknologi Informasi itu untuk membantu manusia, bukannya menjadikan manusia sebagai "pembantu" dari pesatnya perkembangan Teknologi Informasi.
Sumber Referensi :
- Manusia Sebagai Individu Dan Mahluk Sosial pdf
- Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial pdf
- Eka Pratama, I Putu Agus . Komputer dan Masyarakat. Bandung.
- Manusia Sebagai Individu Dan Mahluk Sosial pdf
- Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial pdf
- Eka Pratama, I Putu Agus . Komputer dan Masyarakat. Bandung.
Terima kasih ilmunya. Izin copas beberapa paragraf ya
BalasHapus